1. Persiapan
Adalah saat dimana kamu menyiapkan segala sesuatunya seperti mental yang kuat, niat yang baik, dan izin orang tua yang sudah dikantongi. Mengapa semuanya menjadi penting? Karena, naik gunung bukan sekadar pake kaos MY TRIP MY ADVENTURE-NATGEO yang mana keduanya itu beda banget dan gak ada hubungannya satu sama lain. Tapi naik gunung lebih ke, bertahan dari kelemahan diri sendiri, survive, dan kembali lagi ke rumah. Naik gunung tuh chapeque tahu gak sih?
Niat yang baik tentu aja diperlukan, dimana, niat yang baik ini akan mengantarkan perilaku terbaikmu ketika di gunung nanti. Kalau niatmu baik, kamu gak bakal kepikiran tuh bawa-bawa tipe-x buat coret-coret batu di gunung, bawa-bawa pisau buat ngukir pohon, atau bawa-bawa kertas yang ditulisin terus ditinggal gitu aja di gunung. Niat yang baik, bakal membawa kebaikan buat kamu dan gunung itu sendiri.
Sama ijin orang tua. Ini menjadi sangat penting. Mengapa? Ingat sama kejadian pendaki cewe yang nekat ke Semeru dan ternyata gak ijin sama ibu-bapaknya? Nah, bisa aja kejadian kayak gitu menimpa kamu. Coba, sedih banget gak sih, pamitnya cuma main sebentar, tau tau orang tuanya denger kalo anaknya ditemukan tewas di gunung Semeru. Mana anaknya cantik.... :(
2. Pelajaran
Seperti yang gua tulis di 7 Cara Menjadi Pendaki Yang Budiman, bahwa naik gunung juga perlu belajar. Belajar mendaki gunung ada banyak macamnya, misalnya medan gunung yang akan didaki, waktu tempuh, jenis gunung yang banyak air apa yang miskin air, apa yang perlu dilakukan sebelum mendaki gunung, dan masih banyak lagi variabelnya. Lebih tepatnya, pelajari kondisi gunung yang akan didaki nanti.
3. Perencanaan
Semua hal di dunia ini perlu perencanaan, gak cuma di dunia finansial, tapi juga di dunia pendakian. Perencanaan bisa dimulai dari menentukan gunung mana yang mau didaki pertama, mau jalan sama teman-teman dalam bentuk share cost apa mau ikutan open trip. Semua harus direncanakan dengan baik-baik. Gak perlu mateng-mateng banget.
4. LENGKAPI PERALATAN MENDAKI
Setelah tau tujuan pendakian dan itinerary, kita akan segera bisa men-define apa-apa saja peralatan yang diperlukan. Yang pasti, peralatan standar pendakian kayak sendal/sepatu gunung yang cocok buat jenis gunung tersebut (baca: Memilih Sepatu Gunung), tenda,springbed sleeping bag, alat masak, nesting, dan lain selengkapnya yang bisa dibaca di Peralatan Mendaki Gunung. Perlatan mendaki bisa sama bisa berbeda tergantung jenis orang dan jenis gunungnya. Kalau kayak gua, udah gak keitung berapa juta orang yang bilang kalau gua rempong kebanyakan bawaan, meskipun gunungnya gemes. Bisa kebayang kan kalau gunung yang berhari-hari banget?
5. PERSIAPAN FISIK - OLAHRAGA
Satu yang kadang dilupain sama orang-orang yang excitement-nya terlalu tinggi pas tau mendaki. Gua kadang bingung juga sih, dulu waktu pertama kali mau mendaki gunung, meskipun seneng bukan kepalang tapi rasa ragu, cemas, khawatir, dan ragu-ragu ikutan menyelusup ke dalam ruang hati ini sehingga membuat gua kerap berpikir ratusan kali, jadi gak ya, sanggup gak ya, mampu gak ya?
Akhirnya, gua makin memantapkan diri dan berusaha sebaik mungkin nyiapin mental dan fisik sebegitunya. Masih ingat banget dulu, sebulan sebelum naik gunung, mengingat gua gak pernah olahraga sebelumnya, gua gila-gilaan lari ngelilingin UI. Gak cuma lari, tapi loncat-loncat, lari turun bukit kecil-kecilan UI. Demi membuat fisik gua siap menghadapi terjalnya Gunung Merbabu. Tapi kayaknya para newbie sekarang, cuma kegirangan doang mau naik gunung pertama tanpa mempersiapkan diri sebegitunya. Jangan ikut-ikutan yang bandel yak! TetapOlahraga Sebelum Mendaki, kecil-kecilan aja juga gak papa.
Satu yang kadang dilupain sama orang-orang yang excitement-nya terlalu tinggi pas tau mendaki. Gua kadang bingung juga sih, dulu waktu pertama kali mau mendaki gunung, meskipun seneng bukan kepalang tapi rasa ragu, cemas, khawatir, dan ragu-ragu ikutan menyelusup ke dalam ruang hati ini sehingga membuat gua kerap berpikir ratusan kali, jadi gak ya, sanggup gak ya, mampu gak ya?
Akhirnya, gua makin memantapkan diri dan berusaha sebaik mungkin nyiapin mental dan fisik sebegitunya. Masih ingat banget dulu, sebulan sebelum naik gunung, mengingat gua gak pernah olahraga sebelumnya, gua gila-gilaan lari ngelilingin UI. Gak cuma lari, tapi loncat-loncat, lari turun bukit kecil-kecilan UI. Demi membuat fisik gua siap menghadapi terjalnya Gunung Merbabu. Tapi kayaknya para newbie sekarang, cuma kegirangan doang mau naik gunung pertama tanpa mempersiapkan diri sebegitunya. Jangan ikut-ikutan yang bandel yak! TetapOlahraga Sebelum Mendaki, kecil-kecilan aja juga gak papa.
6. MANAJEMEN LOGISTIK
Okay. Peralatan udah. Olahraga udah. Itinerary udah. Nah sekarang saatnya management logistik. Yup, logistik adalah barang bawaan manjat yang wal khususon ke makanan. Lebih kepada apa aja sih makanan yang harus kita bawa pas pendakian?
Biasanya kalau makanan berat sih selalu dibagi kelompok. Termasuk air. Makanan ringan bisa dibilang tanggung jawab pribadi dengan selera pribadi. Apa saja makanan yang biasa gua bawa? Coba intip postingan Menu Makanan Pendakian ini.
Okay. Peralatan udah. Olahraga udah. Itinerary udah. Nah sekarang saatnya management logistik. Yup, logistik adalah barang bawaan manjat yang wal khususon ke makanan. Lebih kepada apa aja sih makanan yang harus kita bawa pas pendakian?
Biasanya kalau makanan berat sih selalu dibagi kelompok. Termasuk air. Makanan ringan bisa dibilang tanggung jawab pribadi dengan selera pribadi. Apa saja makanan yang biasa gua bawa? Coba intip postingan Menu Makanan Pendakian ini.
7. BERDOA SEBELUM MENDAKI
Seperti yang gua bilang di Tips Mendaki Anti Nyasar, bahwa terkadang mungkin saking excitednya kita mau ketemu alam bebas. Mau muncak gunung. Mau selfie, kita suka lupa berdoa. Sekali lagi ini penting. Perkara percaya Tuhan atau gak, paling tidak, dengan berdoa seperti:"semoga pendakian ini baik-baik saja, lancar, dan aman" bisa kasih ketentraman di hati kita. Dan kelancaran di pendakian. Betul gak mamah dedeh?
Seperti yang gua bilang di Tips Mendaki Anti Nyasar, bahwa terkadang mungkin saking excitednya kita mau ketemu alam bebas. Mau muncak gunung. Mau selfie, kita suka lupa berdoa. Sekali lagi ini penting. Perkara percaya Tuhan atau gak, paling tidak, dengan berdoa seperti:"semoga pendakian ini baik-baik saja, lancar, dan aman" bisa kasih ketentraman di hati kita. Dan kelancaran di pendakian. Betul gak mamah dedeh?
8. IKUTI PROSEDUR #SAFETYFIRST
Saat mendaki gunung, ikuti prosedur #SAFETYFIRST yang udah gua tulis itu. Gak berat kok. Dan sekali lagi, ikuti juga tips mendaki anti nyasar itu. Kalo capek bilang, kalo lelah dikasih harapan palsu bilang, kalau mau teriak, tinggal teriak. Asal, jangan sampai kejadian kenapa-kenapa diem aja. Kasian teman rombongannya. Ikuti itinerary yang udah dibuat rombongan, dan percayalah pada team leader. Eh, percaya pada masing-masing rombongan serta percaya diri juga.
Saat mendaki gunung, ikuti prosedur #SAFETYFIRST yang udah gua tulis itu. Gak berat kok. Dan sekali lagi, ikuti juga tips mendaki anti nyasar itu. Kalo capek bilang, kalo lelah dikasih harapan palsu bilang, kalau mau teriak, tinggal teriak. Asal, jangan sampai kejadian kenapa-kenapa diem aja. Kasian teman rombongannya. Ikuti itinerary yang udah dibuat rombongan, dan percayalah pada team leader. Eh, percaya pada masing-masing rombongan serta percaya diri juga.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar